Makalah Pohon Kondang

  1.1            Latar Belakang

Cagar Alam Pangandaran menyimpan berbagai jenis tumbuhan dari berbagai famili. tumbuhan yang umum tumbuh disana adalah tumbuhan dari famili Moraceae dikenal sebagai tumbuhan berkayu yang memiliki getah dan umumnya hidup sebagai tumbuhan perenial. Cagar Alam Pangandaran ini merupakan tempat wisata sekaligus tempat yang biasa digunakan untuk observasi maupun penelitian tentang tumbuhan yang sifatnya langka, karena di Cagar Alam Pangandaran ini banyak terdapat tumbuhan endemik yang dilindungi, salah satunya adalah pohon Kondang (Ficus variegate).
Kondang (Ficus variegate)adalah salah satu pohon yang sudah jarang terdapat di sembarang tempat, begitupun di Cagar Alam Pangandaran hanya terdapat beberapa pohon Kondang. Oleh karena itu, kelompok Kami mencoba untuk mengobservasi keunikan dari pohon Kondang tersebut.

  1.2            Rumusan Masalah

1)      Bagaimana struktur morfologi dan habitat dari pohon Kondang ?
2)      Apakah nilai penting pohon Kondang dari segi ekologi, ekonomi dan sosial budaya ?
3)      Apa manfaat dari pohon Kondang ?
4)      Berapa banyak pohon Kondang yang tumbuh di Cagar Alam Pangandaran ?
5)      Bagaimana sejarah pohon Kondang masuk ke Cagar Alam Pangandaran ?
6)      Apakah keunikannya ?

  1.3            Tujuan

1)      Mengetahui ciri – ciri khusus yang dimiliki pohon kondang.
2)      Mengetahui jumlah pohon kondang yang ada di cagar alam pangandaran.
3)      Mengetahui keunikan,dan kegunaan pohon kondang, sehingga masyarakat bisa memanfaatkannya

  1.4            Manfaat

1)      Memperoleh gambaran mengenai pohon Kondang.
2)      Lebih mengenal pohon Kondang yang ada di wilayah Jawa Barat khususnya di kawasan Ciamis.
3)      Supaya lebih dekat dan kenal terhadap lingkungan.

      BAB 2            TINJAUAN PUSTAKA

  2.1            Sekilas tentang Pohon Kondang

Cagar Alam Pangandaran sebelum di tetapkan sebagai cagar alam, kawasan  hutan Pangandaran terlebih dahulu ditetapkan sebagai kawasan suaka margasatwa. Kemudian dalam perkembangan selanjutnya setelah ditemukan bunga. Status Suaka Margasatwa dirubah menjadi Cagar Alam berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 34/KMP/1961. Seiring dengan kebutuhan masyarakat akan rekreasi, maka sebagian kawasan seluas 37,70 Ha dijadikan Hutan Wisata dalam bentuk Taman Wisata Alam (TWA). Taman Wisata Alam dan Cagar Alam Pangandaran terletak di Desa Pangandaran, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Ciamis.
Di Cagar Alam Pangandaran ini terdapat pohon langka yang dinamakan pohon Kondang atau (Ficus variegate). klasifikasi pohon Kondang ini famili nya adalah Moraceae.
Ficus variegata termasuk suku Moraceae uku ara-araan atau Moraceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut Sistem klasifikasi APG II suku ini dimasukkan ke dalam bangsa Rosales, klad eurosids I.
Ke dalam suku ini termasuk beringin, ara, tin, pohon bodhi, dan murbei. Ciri khas suku ini dapat dilihat dari daunnya yang relatif tebal, agak berdaging (sukulen), serta dari buahnya yang bukan merupakan buah sejati karena terbentuk dari dasar bunga yang membesar lalu menutup sehingga membentuk bulatan seperti buah. Bunganya tersembunyi di dalam "buah" dan diserbuki oleh serangga tertentu (biasanya dari anggota Hymenoptera).
Kondang (Ficus variegate) merupakan pohon dari marga Ficus. Tanaman Ficus merupakan tanaman ornamental yang sudah cukup dikenal dan cukup lama berkembang sejak jaman Victoria. Yang banyak dikembangkan pada awalnya adalah Ficus elastica (tanaman karet), namun sekarang yang lebih banyak berkembang adalah Ficus elastica robusta dan F. elastica decora.
Ficus yang memiliki satu warna daun lebih mudah dibudidayakan daripada yang jenis variegata. Yang perlu diperhatikan dari tanaman ini adalah waktu pemberian air. Jangan sampai tanaman ini mengalami kelebihan air karena dapat menyebabkan kerontokan daun.
Adapun sebutan  lain atau julukan  untuk pohon  Kondang di berbagai daerah diantaranya :
1.      Rarirase (Raja Rimba yang Ramah pada Sesama)
Warga PEH mencatat satu pohon kondang yang cukup besar menampung 21 jenis tumbuhan epifit yang hidup di pohon  besar ini. Di antaranya adalah lima jenis tumbuhan perambat, enam jenis tumbuhan paku, lima jenis lumut, lima jenis epifit berkayu, dan satu jenis lumut kerak.
Selain jenis tumbuhan epifit, pohon kondang ‘ramah’ terhadap binatang. Pokok batang dengan akar papan yang berlekuk dimanfaatkan sebagai tempat tinggal/berlindung oleh binatang. Tajuk pohon ini sering dijadikan tempat tinggal oleh beragam burung dan serangga, dan katak pohon.



2.      Samaraeko (Salah Satu Mata Rantai Ekosistem yang penting)
Pohon kondang juga berperan sebagai produsen, baik konsumen yang berupa satwa maupun manusia. Pohon kondang melakukan fotosintesis yang mampu menyerap CO2 dan menghasilkan oksigen yang sangat diperlukan oleh mahluk hidup.
Sebagai informasi, 12 m2 padang rumput bisa menyediakan oksigen untuk kehidupan 4 orang manusia. Satu pohon kondang dengan tajuk rindang seluas 20 m2 mampu menghasilkan untuk kehidupan lebih dari 6 manusia.
Pohon kondang berjasa dalam menciptakan iklim mikro yang sejuk, keidahan alam, dan pengurang efek pemanasan global. Selain itu, pohon kondang melindungi tanaha dari erosi tanah dan membantu proses peresapan air hujan serta mengangkut/angkat hara yang hanyut ke dalam tanah 
3.      Pegisa (Pejuang yang Gigih namun Sabar)
Pohon kondang senantiasa bertasbih kepada Tuhannya, pohon ini senantiasa ikhlas menerima nasib dan terus berjuang memperbaiki kehidupannya. Pohon kondang berjuang menumbuhkan tunas yang lebih banyak bila batangnya ada yang nebas.
Pohon kondang berjuang untuk bisa bertahan hidup meskipun hidup di daerah pegunungan (habitat asli di di hutan dataran rendah). Tak hanya itu, pohon kondang kerap menggugurkan daunnya untuk menunda pertumbuhan selama musim kering.
4.      Makhobup (Manusia sebagai Kholifah bukan Penguasa)
Manusia bukan penguasa karena manusia tak memiliki daya dan upaya. Namun, manusia memiliki tugas untuk memakmurkan bumi. Sayangnya, manusia kadang-kadang lupa akan tugasnya sebagai kholifah. Sehingga, terkadang suka merusak atau menghamburkan sumber daya alam.
Pohon kondang tetap pada manfaatnya yang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh manusia. Kulit batang kondang dimanfaatkan untuk bahan pakaian dan obat murus. Getahnya dapat dimanfaatkan sebagai pewarna batik. Kayunya cukup awet untuk tiang di pantai/laut. Kayu kondang yang kering disukai sebagai kayu bakar karena awet dan tidak mudah padam.

5.      Pokobiso (Pohon Kondang bisa untuk Sodaqoh)
Manfaat dari pohon yang ditanam merupakan sodaqoh, walaupun tumbuhan tersebut dimakan ulat. Bayangkan pohon kondang yang memiliki banyak kegunaan bagi mahluk hidup di sekitarnya. Jika kita menanam pohon kondang berarti kita bersodaqoh.
Dengan menanam pohon, kita sudah melaksanakan suatu kewajiban bersodaqoh; dengan manfaat yang berkelanjutan, bahkan bila pohon yang kita tanam berketurunan, maka pahalanya bersifat multilevel.
Sebagai manusia, hendaknya kita mencontoh sifat pohon kondang yang senantiasa bermanfaat bagi mahluk sekitarnya dan selalu ikhlas dan bersabar atas apa yang diterimanya.

  2.2            Metode observasi dan teknik pengumpulan data

Metode observasi yang kami lakukan diantaranya:
1)        Meneliti langsung objek yang akan diteliti.
2)        Mencari dan mengumpulkan data dari media yang tersedia ( internet )
3)        Melakukan wawancara terhadap narasumber.

                                                                                                     BAB 3            PEMBAHASAN

Spesifikasi Kondang (Ficus Variegate
Klasifikasi dari pohon Kondang (Ficus Variegate)
·         Kingdom              : Plantae
·         Divisi                    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
·         Divisi                    : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
·         Kelas                    : Dycotyledonae
·         Ordo                     : Urticales
·         Famili                   : Moraceae
·         Genus                   : Ficus
·         Spesies                 : Ficus variegata




1.      Morfologi
Terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya:
1)   Tipe Daun : Tersebar, bulat Telur, ujung meruncing, pangkal tumpul, tepi rata, panjang 10-15 cm, lebar 5-10 cm, tangkai panjang kurang lebih 5 cm, pertulangan menyirip dan hijau.
2)   Batang : Bulat, bercabang, permukaan kasar, dan hijau kotor
3)   Akar : Tunggang, papan dan putih kecoklatan
4)   Lama hidup : kurang lebih sekitar 80 tahun
5)   Buah/bunga/biji : Buni, bulat, tangkai panjang kurang lebih 5 cm, coklat muda, majemuk, pada batang dan ranting, benang sari pendek, putih, putik lonjong, panjang 1,2 – 2 cm, hijau keputih-putihan, kecil, coklat kehitaman.


Selain pohon kondang yang memiliki buah di batang pohon ada juga pohon yang memiliki buat di batang maupun di ranting pohon, diantaranyaa :
1. Kokosan Monyet
2. Kondang
3. Buraho
Pohon Kondang  (Ficus variegate)sendiri adalah sebuah  pohon yang  tidak dapat diketahui bahwa pohon  tersebut  termasuk pohon  Kondang atau bukan, karena ia dapat diketahui sebagai Kondang (Ficus variegate) setelah pohon tersebut berbunga dan berbuah dengan deanalisis dari beberapa ciri-ciri fisik dari pohon Kondang . ia dapat berkembang biak denga cara mengelupaskan sebagian dari buahnya yang kemudian biji yang dikeluarkan akan dapat menyebar dengan sendirinya ataupun dengan bantuan angin dan dengan cara terbawa oleh kaki hewan karena bekas termakan oleh hewan tersebut.
Dari pohon ini sendiri ada beberapa  manfaat dari manusia diantaranya akar dapat dimakan sebagai anti racun dan kulitnya apabila direbus/dikunyah (rasanya manis) dapat menghentikan murus darah.
Usia dari pohon Kondang (Ficus variegate)sendiri berkisar antara 80 tahunan dengan terjadinya pengeroposan dan pengelupasan kulit yang akan mengubahnya kelapisan kulit pohon Kondang (Ficus variegate)selanjutnya, dan dengan pengelupasan ini pula dapat menyebabkan usianya dapat bertambah.

2.    Ekologi
Jenis pohon Kondang sama seperti yang lain mendukung sistem-sistem yang ada. Tanaman Kondang bermanfaat untuk menahan Abrasi / Gelombang air dan juga memecah angin yang datang dari laut.

3.    Ekonomi.
Jenis tanaman ficus merupakan jenis kayu kelas rendah, jadi sangat jarang ada yang menanfaatkan. paling hanya digunakan oleh manusia sebagai papan.

4.    Sosial Budaya
Pohon kondang (Ficus variegate) untuk saat ini belum memiliki nilai-nilai dari segi budayanya

5.    Kesehatan
Pohon Kondang berkhasiat sebagai obat mencret (diare) dan obat eksim.
Untuk obat mencret diperlukan kurang lebih 15 gram buah segar Ficus Variegata atau buah kondang segar, dipotong kecil-kecil, direbus dengan 2 gelas air selama 25 menit, didinginkan dan disaring. hasil saringan ditambah 1 sendok makan madu, diaduk sampai rata, diminum sehari 2 kali sama banyak pagi dan sore.
                                                                                
6.      Kelangkaan / frekuensi / dominansi.
Penyebaran pohon ini dikatakan cukup jarang karena species ini jarang sekali ditemukan, satu contoh di Cagar Alam Pangandaran dan pohon ini juga belum bisa teridentifikasi secara jelas, karena tumbuhan ini baru bisa dikatakan kondang (Ficus variegate) ketika sesudah ciri – cirinya sudah muncul. Pohon ini juga bertempat di hutan

7.      Sejarah / Histori.
Cagar Alam Pangandaran merupakan Hutan Primary sejak zaman kerajaaan Galuh pada tahun 1957 yang di kelola oleh belanda. ada awalnya Desa Pananjung Pangandaran ini dibuka dan ditempati oleh para nelayan dari suku sunda. Penyebab pendatang lebih memilih daerah Pangandaran untuk menjadi tempat tinggal karena gelombang laut yang kecil yang membuat mudah untuk mencari ikan. Karena di Pantai Pangandaran inilah terdapat sebuah daratan yang menjorok ke laut yang sekarang menjadi cagar alam atau hutan lindung, tanjung inilah yang menghambat atau menghalangi gelombang besar untuk sampai ke pantai. Di sinilah para nelayan menjadikan tempat tersebut untuk menyimpan perahu yang dalam bahasa sundanya disebut andar setelah beberapa lama banyak berdatangan ke tempat ini dan menetap sehingga menjadi sebuah perkampungan yang disebut Pangandaran. Pangandaran berasal dari dua buah kata pangan dan daran . yang artinya pangan adalah makanan dan daran adalah pendatang. Jadi Pangandaran artinya sumber makanan para pendatang.
Lalu para sesepuh terdahulu memberi nama Desa Pananjung, karena menurut para sesepuh terdahulu di samping daerah itu terdapat tanjung di daerah inipun banyak sekali terdapat keramat-keramat di beberapa tempat. Pananjung artinya dalam bahasa sunda Pangnanjung-nanjungna ( paling subur atau paling makmur).
Pada mulanya Pananjung merupakan salah satu pusat kerajaan, sejaman dengan kerajaan Galuh Pangauban yang berpusat di Putrapinggan sekitar abad XIV M.  Setelah munculnya kerajaan Pajajaran di Pakuan Bogor.  Nama rajanya adalah Prabu Anggalarang yang salah satu versi mengatakan bahwa beliau masih keturunan Prabu Haur Kuning, raja pertama kerajaan Galuh Pagauban, namun sayangnya kerajaan Pananjung ini hancur diserang oleh para Bajo (Bajak Laut) karena pihak kerajaan tidak bersedia menjual hail bumi kepada mereka, karena pada saat itu situasi rakyat sedang dalam keadaan paceklik (gagal panen).
Pada tahun 1922 pada jaman penjajahan Belanda oleh Y. Everen (Presiden Priangan) Pananjung dijadikan taman baru, pada saat melepaskan seekor banteng jantan, tiga ekor sapi betina dan beberapa ekor rusa.
Karena memiliki keanekaragaman satwa dan jenis – jenis tanaman langka, agar kelangsungan habitatnya dapat terjaga maka pada tahun 1934 Pananjung dijadikan suaka alam dan marga satwa dengan luas 530 Ha.  Pada tahun 1961 setelah ditemukannya Bunga Raflesia padma status berubah menjadi cagar alam.
Dengan meningkatnya hubungan masyarakat akan tempat rekreasi maka pada tahun 1978 sebagian kawasan tersebut seluas 37, 70 Ha dijadikan Taman Wisata.  Pada tahun 1990 dikukuhkan pula kawasan perairan di sekitarnya sebagai cagar alam laut (470,0 Ha) sehingga luas kawasan pelestarian alam seluruhnya menjadi 1000,0 Ha.  Perkembangan selanjutnya, berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 104?KPTS-II?1993 pengusahaan wisata TWA Pananjung Pangandaran diserahkan dari Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam kepada Perum Perhutani dalam pengawasan Perum Perhutani Unit III Jawa Barat, Kesatuan Pemangkuan Hutan Ciamis, bagian Kemangkuan Hutan Pangandaran.

8.      Gambaran Habitat.
Pohon ini tersebar di Sunda (Kondang), Jawa Tengah (Gondang), Sumatra Barat (Gondang Kanjilu), Mongondow (Tonbukan), Ternate (Caro), Halmahera (Toro).  salah satu tempat penyebaran pohon Ficus Fariegate di kawasan Ciamis (Jawa Barat) adalah di Cagar Alam Pangandaran. Di Pangandaran terdapat 1 pohon Ficus yang berukuran besar, sedangkan sisanya masih belum teridentifikasi. Sebenarnya pohon ini bukan merupakan tanaman endemik pulau Jawa karena ditemukan spesies yang sama dengan nama yang berbeda-beda dari tempat penyebarannya.
Tanaman ini merupakan spesies tanaman yang berumur panjang yaitu lebih dari 80 tahun, dan banyak ditemukan di berbagai wilayah Indonesia. spesies ini tidak digolongkan tumbuhan langka.
9.      Deskripsi.
Keunikan yang dimiliki oleh pohon  kondang (Ficus variegate) yaitu :
1)      Berbuah di batang dan ranting
2)      Berakar papan
3)      Pergantian kulit (dengan cara mengelupas) membentuk lentisel.

                                                                        BAB 4            KESIMPULAN DAN SARAN

  3.1            Kesimpulan

Berdasarkan data – data hasil penelitian yang kami lakukan bahwa pohon Kondang yang bernama latin Ficus Variegate yang hidup d hutan primary forest, secondary forest, dan scrub, merupakan salah satu jenis tumbuhan yang bisa dibilang  langka, karena tumbuhan tersebut hanya tersebar di daerah-daerah tertentu. Tumbuhan ini memiliki keunikan tersendiri yang tidak di miliki oleh sebagian tumbuhan lain, yaitu memiliki buah, bunga, biji, yang tumbuh dibatang dan di ranting pohon. Tumbuhan ini memiliki banyak manfaat yang bisa di gunakan oleh masyarakat setempat.

  3.2            Saran

Setelah membaca dan  memahami makalah  ini, mahasiswa diharapkan dapat mengetahui ciri-ciri, sejarah, keunikan, klasifikasi dan manfaat dari pohon Kondang yang ada di Cagar Alam Pangandaran. Selain itu, mahasiswa diharapkan dapat terus peduli lingkungan dengan menjaga dan melestarikan pohon-pohon yang langka

DAFTAR PUSTAKA


Anonim. 2012. Moraceae. Tersedia: id.wikipedia.org/wiki/moraceae. (01 Oktober 2012)
Biojana. 2012. Khasiat Buah Tanaman Gondang. Tersedia: http//biojana.com/khasiat-buah-tanaman-gondang. (7 September 2012)

Edelweiss. 2010. Jendela Informasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango edisi III. Tersedia di : http://botanikfoto.com.  (25 September 2012)

Rindang, Darka. 2012. Tanaman Ornamental Ficus. Tersedia: rindangdarka.blogspot.com/2012/04/Tanaman-Ornamental-Ficus-html. (14 April 2012)


Previous
Next Post »